Pondasi adalah bagian paling bawah dari sebuah bangunan yang berfungsi untuk menopang seluruh beban bangunan di atasnya. Pondasi yang kuat sangat penting untuk memastikan kestabilan dan keamanan bangunan.
Jenis-jenis pondasi yang umum digunakan:
- Pondasi dangkal: Jenis pondasi ini digunakan untuk bangunan yang tidak terlalu besar, seperti rumah tinggal. Beberapa contohnya adalah pondasi tapak, pondasi pelat, dan pondasi batu kali.
- Pondasi dalam: Jenis pondasi ini digunakan untuk bangunan yang lebih besar dan berat, seperti gedung bertingkat. Contohnya adalah pondasi tiang pancang dan pondasi sumuran.
Langkah-langkah umum dalam pembangunan pondasi:
- Perencanaan dan desain: Meliputi analisis kondisi tanah, beban bangunan, dan pemilihan jenis pondasi yang sesuai.
- Penggalian: Dilakukan untuk membuat lubang atau parit sesuai dengan desain pondasi.
- Pemasangan bekisting dan tulangan: Bekisting digunakan untuk membentuk pondasi, dan tulangan besi digunakan untuk memperkuat beton.
- Pengecoran beton: Beton dicor ke dalam bekisting untuk membentuk pondasi.
- Perawatan beton: Beton yang baru dicor perlu dirawat agar tidak cepat kering dan retak.
- Pengangkatan bekisting dan pengujian: Setelah beton mengeras, bekisting dilepas, dan pondasi diuji untuk memastikan kekuatannya.
- Pemasangan sistem drainase dan pembersihan: Sistem drainase dipasang untuk mencegah air merusak pondasi, dan area sekitar pondasi dibersihkan.
Berikut adalah gambar pembangunan pondasi rumah:
